Anak Suka Marah, Mukul Mukul & Playing Victim Menyalahkan Orang Lain Karena Takut Disalahin Atas Kesalahan Nya Sendiri?


"Obati rasa trauma nya sebelum tumbuh besar jadi pribadi toxic disini !!"
Kok Dia Nyalahin Anak Saya?
 
Saya punya keponakan namanya Kenun (Nama Panggilan), Waktu itu ada kejadian Sandal anak saya di lempar masuk kerumah tetangga sama “Kenun”. Jelas jelas terlihat di depan mata..
 
Tapi si Kenun ini malah menuduh anak saya sebagai pelaku alias dia bilang bahwa anak Saya yang melempar sandalnya sendiri kerumah tetangga. benar bener kekeh gak mau ngaku.. dan terus terusan bilang “itu kenzie sendiri yang ngelempar sendalnya kerumah orang”
 
—–
 
Kejadian ini sering banget dia lakukan.
 
Seperti saat kami pergi, Kenun pipis di dalam mobil, lalu kenun bilang “siapa nih yang pipis kokk basah?” seolah olah setelah pipis dia tidak ingin di salahkan.
 
BAHAYA GAK SIH PUNYA SIFAT BEGINI?
 
—-
 
Dampak ini sangat parah Untuk Kehidupan Sosialnya…
Anak jadi gak percaya diri.. dia cenderung tidak mau disalahkan atas kejadian yang dia buat sendiri karena takut dimarahin, takut dibentak dan terjadi sesuatu pada dirinya..
Anak suka bertindak kasar seperti mukul mukul & bisa tidak ada yang mau menemaninya karena sifatnya.
—–
 
Gelombang Otak Anak Yang Sering Kena Bentakan Orang Tua Berjalan Seperti Dibawah Ini..

Sambungan sambungan listriknya bergerak cepat sehingga bisa terjadi Error dan meninggalkan memory yang membuat luka.

——-

Jika sudah begini ada solusikah?

Solusi pertama adalah belajar atur pernapasan ketika anak melakukan kesalahan sehingga kita tidak jadi marah dan berusaha menyuruh anak untuk memperbaiki kesalahan yang telah dia buat.

Misal, sang anak menumpahkan air ke lantai. Cukup beritahu dia untuk bertanggung jawab ambil lap pel dan bersihkan.

Jika Sudah Terlanjur TRAUMA & Terlihat Perilaku Seperti Diatas Gimana?


Dengan memberikan Audio Gelombang Otak 417Hz Penyembuhan trauma Anak

Audio Gelombang Otak 417Hz Penyembuhan trauma Anak ini berdurasi selama 3 jam lebih cukup di dengarkan kepada anak pada saat mau tidur sampai dia terlelap..

Audio ini akan pelan pelan memperbaiki sel sel otak yang trauma atau error secara alami bekerja membuat otak anak menjadi tenang relax.

——

Kabar Baik!


Khusus Anda Yang Ingin Membelinya HARI INI Audio Therapy Diatas Sudah Dilengkapi Dengan

BONUS #1 Panduan 20 Kalimat Afirmasi Atasi Trauma
(Senilai Rp. 149.000)

Kalimat afirmasi positif yang dapat Anda bacakan kepada anak sebelum tidur. Afirmasi ini dirancang untuk membantu anak mengatasi trauma, membangun rasa percaya diri, dan mengembangkan perilaku yang lebih positif: Lakukan selama 21 hari

BONUS #2 Seni Berbicara Pada Anak Tanpa Ngegass
(Senilai Rp. 197.000)

Memandu ayah / bunda agar tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika anak melakukan kesalahan dan bisa mengambil sikap apa yang seharusnya di terapkan.

Audio Gelombang Otak (Senilai Rp. 99.000)
Bonus #1: Panduan 20 Kalimat Afirmasi Atasi Trauma (Senilai Rp. 149.000)
Bonus #2: Seni Berbicara Pada Anak (Senilai Rp. 197.000)
 
“Total Nilai Yang Anda Dapatkan Senilai 443rb Menjadi Hanya

99rb

 
Disc & Bonus Berlaku Terbatas !
Luka yang Tak Terlihat
 
Ada Seorang Anak Bernama Arka. Dia dulunya anak yang ceria dan baik hati, tetapi semuanya berubah setelah keluarganya menghadapi masalah keuangan. Orang tua Arka menjadi sering bertengkar, dan ayahnya, Pak Budi, mulai sering membentaknya.
 
—–
 
Ketika Arka melakukan kesalahan kecil, seperti menjatuhkan gelas, ayahnya marah besar. Sejak itu, Arka merasa takut dan bersalah. Dia mulai berubah menjadi anak yang pemarah dan sering menyalahkan orang lain. Bahkan di sekolah, dia mulai memukul teman-temannya dan memainkan peran sebagai korban, merasa bahwa dunia tidak adil padanya.
 
—-
 
Suatu hari, di taman dekat rumah, Arka bertemu Tante Nina, tetangga yang baik hati. Melihat wajah Arka yang murung, Tante Nina bertanya, “Arka, ada apa? Kamu tampak tidak seperti biasanya.” Setelah ragu sejenak, Arka akhirnya menceritakan semua kesedihannya.
 
—-
 
Tante Nina mendengarkan dengan penuh perhatian dan berkata, “Arka, ini bukan salahmu. Penting untuk tahu bahwa perasaanmu itu penting dan valid.” Dia lalu mengajak Arka bertemu seorang konselor anak, yang membantu Arka belajar mengekspresikan perasaannya dengan sehat.
 
—-
 
Tante Nina juga berbicara dengan orang tua Arka, menjelaskan dampak dari tekanan yang mereka berikan pada Arka. Pak Budi dan Bu Dini pun menyadari kesalahan mereka dan berusaha memperbaiki hubungan dengan Arka. Mereka mulai lebih sabar dan meluangkan waktu untuk mendengarkan serta bermain bersama Arka.
 
—-
 
Perlahan, Arka kembali menjadi anak yang ceria. Dengan dukungan dari orang tuanya dan bantuan konselor, ia belajar memaafkan dan memahami bahwa semua orang bisa membuat kesalahan. Suatu malam sebelum tidur, ibunya membacakan afirmasi positif, “Aku adalah anak yang istimewa dan berharga. Aku dicintai apa adanya.”
 
—–
 
Arka pun menemukan bahwa cinta dan pengertian bisa menyembuhkan luka terdalam, dan meskipun hidup penuh tantangan, dukungan keluarga dapat membuat segalanya lebih baik.
 
—-
 
Cerita ini menyoroti pentingnya dukungan dan pemahaman dalam membantu anak-anak pulih dari trauma emosional yang mereka alami.